2. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
PERUSAHAAN
Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga
bentuk organisasi yang pokok, yaitu: Perusahaan perorangan, firma dan perseroan
terbatas. Disamping itu ada pula perusahaan negara dan perusahaan yang
dikendalikan secara koperasi.Uraian dalam bagian ini secara ringkas menerangkan
ciri-ciri dari berbagai bentuk perusahaan tersebut.
2.1 PERUSAHAAN PERORANGAN
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan
yang paling banyak jumlahnya dalam setiap perekonomian.Tetapi sumbangannya
dalam keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil
dari perusahaan perseroan terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut
dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak terlalu besar dan begitu
pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya. Contoh-contoh dari
perusahaan yang seperti itu adalah penjual sate, restoran,toko kelontong dan
toko makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan perseorangan
adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya
menguasai perusahaan tersebut dan dapat melakukan apapun tindakan yang
dianggapnya akan menguntungkan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan
perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk memperoleh pinjaman
2.2 PERUSAHAAN PERKONGSIAN ATAU FIRMA
Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi
perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka bersepakat untuk secara
bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang diperoleh
berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama.Modal perusahaan
dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Adakalanya mereka juga
meminjam modal dari lembaga-lembaga keuangan. Disamping kemungkinan memperoleh
modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah
tanggung jawab bersama didalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota
perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang
mereka dirikan.
2.3
PERSEROAN TERBATAS
Dari segi jumlah produksi dan hasil yang
dilakukannya,organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah
bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-negara maju sebagian besar
hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini.
Perusahaan-perusahaan besar kebanyakan berbentuk perseroan terbatas. Kebaikan
yang terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh
modal. Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal
secara mengeluarkan saham. Suatu bentuk surat berharga yang menyatakan bahwa
pemegangnya adalah menjadi salah seorang pemilik perusahaan yang mengeluarkan
saham tersebut. Dengan mengeluarkan saham-saham perusahaan dan menjualnya
kepada masyarakat, perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar yang
diingini.
2.4 BENTUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN
2.4.1 PerusahaanMilik Negara
2.4.1 PerusahaanMilik Negara
Perusahaan
lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya perusahaan
negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak
pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara
dimiliki pemerintah. Dengan demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan
diberhentikan oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah berkecimpung di dalam
berbagai kegiatan ekonomi. Di hampir setiap negara perusahaan pemerintah
biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan
pokok masyarakat : seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air,
hiburan radio dan televisi, jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan
pengangkutan.
2.4.2 Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis : Koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada anggota. Keuntungan dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi produksi berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Dan koperasi kredit adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya dengan tingkat bunga kredit yang relatif rendah.
2.4.2 Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis : Koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada anggota. Keuntungan dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi produksi berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Dan koperasi kredit adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya dengan tingkat bunga kredit yang relatif rendah.
TUJUAN
PERUSAHAAN ; MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan
adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat
dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada
pemisalan ini dapat ditunjukan pada tingkat kapasitas memproduksi yang
bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam
praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang
menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukan pertimbangan
politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan
kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan
tujuan mencari keuntungan yang maksimum.
CARA
MENCAPI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUGAN
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara
hasil penjualan dan biaya produksi.
Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi biaya produksi,
dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi..
Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan
biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Fungsi
Produksi
Hubungan antara faktor-faktor produksi dan
tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi froduksi. Faktor-faktor produksi seperti telah dijelaskan,
dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan
keahlian keusahawanan. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai
produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan
dinyatakan (tanah,modal dan keahlian keusahawanan) adalah tetap jumlahnya.
Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan diantara faktor produksi yang digunakan dan tingkat
produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga
kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
JANGKA
PENDEK DAN JANGKA PANJANG.
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan
melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis
kepada dua jangka waktu : jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
jumlahnya. Didalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah
faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat memproduksi
lainnya, dan bangunan perusahaan.
Dalam jangka panjang semua faktor
produksi dapat mengalami perubahan, ini berarti bahwa dalam jangka panjang
setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut
diperlukan.Didalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang berlaku di pasar. Jumlah alat-alat produksi dapat
ditambah, penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dipertinggi efisiensinya,
jenis-jenis barang dapat diproduksi, dan teknologi produksi ditingkatkan.
FUNGSI
PRODUKSI
Telah dinyatakan sebelum ini bahwa fungsi produksi menunjukan sifat
hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan.
Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi
selalu juga disebut sebagai output.
Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus,yaitu seperti yang berikut
:
Q = f ( K, L, R, T )
Dimana K adalah
jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis
tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah
tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q Jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai
jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk
memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Bahwa tingkat
produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga
kerja,jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Dengan
membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
sejumlah barang tersebut.
Teori produksi
dalam ilmu ekonomi membedakan analisanya kepada dua pendekatan berikut :
. Treori produksi dengan satu faktor berubah.
. Teori produksi dengan dua faktor berubah.
TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR
BERUBAH.
Teori
produksi yang sederhana menggambarkan tentang
hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dalam analisis
tersebut dimisalkan faktor-faktor
produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya
dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami
perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah
tenaga kerja.
HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
merupakan suatu yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari teori produksi. Hukum
tersebut menjelaskan sifat pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dan
tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya
(tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi
total akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat
pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin
lambat dan akahirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian
menurun.
Dalam tabel
9.1 dikemukakan suatu gambaran
mengenai produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap
jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu
ditunjukan bahwa produksi total yang ditunjukan dalam kolom (3) mengalami
pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2,
dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama. Dalam tahap ini setiap
tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang kebih besar dari yang
dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin
bertambah.
TABEL 9.1
Hubungan Jumlah Tenaga Kerja Dan
Jumlah Produksi.
Tanah
(hektar)
(1)
|
TenagaKerja (orang)
(2)
|
Produksi Total (unit)
(3)
|
Produksi Marjinal
(4)
|
Produksi rata-rata (unit)
(5)
|
Tahap
(unit)
(6)
|
1
1
1
|
1
2
3
|
150
400
810
|
150
250
410
|
150
200
270
|
PERTAMA
|
1
1
1
1
1
|
4
5
6
7
8
|
1080
1290
1440
1505
1520
|
270
210
150
65
15
|
270
258
240
215
180
|
KEDUA
|
1
1
|
9
10
|
1440
1300
|
-60
-140
|
160
130
|
KETIGA
|
PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA
DAN PRODUKSI MARJINAL
Kolom (4) menunjukan nilai produksi marjinal
yaitu tambahan produksi yang diakibatkan
oleh pertambahan satu tenaga kerja yang
digunakan. Apabila ΔL adalah
pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka
produksi marjinal ( MP) dapat dihitung
dengan menggunakan persaman berikut;
Δ TP
MP =
Δ L
Sebagai contoh perhitungan, perhatikan keadaan
yang berlaku apabila tenaga kerja bertambah dari 4
menjadi 5 orang. Tabel
9.1 menunjukan bahwa produksi bertambah dari 1080 menjadi 1290 (lihat
kolom 3 ), yaitu pertambahan sebayak 210 ( ditunjukan dalam kolom 4 ). Maka
produksi marjinal adalah : 210/1 = 210.
Pada tahap pertama produksi marjinal
selalu menjadi bertambah besar. Produksi marjinal adalah 250 pada waktu tenaga
kerja bertambah dari 1 menjadi 2, dan produksi marjinal meningkat sebanyak 410 apabila pekerja bertambah dari 2 menjadi 3. Pada tahap kedua
produksi marjinal semakin menurun
besarnya. Ini berarti hukum hasil lebih yang semakin berkurang mulai
berlaku semenjak permulaan tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi marjinal
adalah negative.
Besarnya produksi
rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja ditunjukan dalam kolom (5).
Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi
rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
TP
P =
L
Ketika tenaga kerja yang digunakan adalah 2 orang,
produksi total adalah 400. Dengan demikian produkski rata-rata adalah: 400/2 =
200. Angka-angka dalam kolom (5) menunjukan bahwa dalam tahap pertama jumlah
produksi rata-rata semakin bertambah besar. Apabila 2 pekerja saja digunakan,
seperti telah ditunjukan di atas, produksi rata-rata hanya 200. Produksi
rata-rata mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja
adalah 3 dan 4, yaitu pada permulaan tahap kedua (atau pada batas tahap pertama
dan tahap kedua). Jumlah produksi rata-rata yang paling tinggi ini adalah 270.
Sesudah tahap ini produksi rata-rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.
KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI
RATA-RATA DAN PRODUKSI MARJINAL.
Hubungan-hubungan yang baru saja diterangkan
diaas antara produksi total, produksi rata-rata dan produksi marjinal dapat digambarkan
secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukan dalam Gambar
9. Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukan hubungan antara
jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
produksi tersebut. Bentuk TP cekung ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan
masih sedikit (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti tenaga
kerja masih kekurangan kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain (dalam contoh
faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap tetap jumlahnya.
Dalam keadaan seperti itu produksi marjial bertambah tinggi, dan sifat ini
dapat dilihat pada kurva MP ( yaitu
kurva produksi marjinal) yang menaik.
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan
Produksi Marjinal
520 ----------------------------------------------------------------------------
.
410-----------------------
270---------------------------------
0
3 4 8
Setelah menggunakan 4 tenaga kerja,
pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat
seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan
oleh (i) kurva produksi marjial (kurva MP) yang menurun, dan (ii) kurva
produksi total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung keatas.
Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4,
produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva
produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas atau horizontal.
Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap.
Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marjinal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan
tersebut kurva produksi rata-rata menurun ke bawah yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot.
Perpotongan di antara kurva MP dan Kurva
AP menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi
rata-rata mencapai tingkat yang paling
tinggi.
Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja
digunakan. Pada tinggkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar. Keadaan ini
menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negatif. Kurva
produksi total (TP) mulai menurun pada
tingkat ini. Yang menggambarkan bawa produksi total semakin berkurang apabial
lebihbanyak tenaga kerja yang digunakan. Keadaan dalam tahap ini menunjukan
bahwa tenaga kerja yang digunakn adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan
untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.
KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)
Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi
suatu barang sebanyak 1000 nit. Untuk memproduksikan arang tersebut ia
menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat
dipertukarkan.Digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modalyang akan
menghasilkan sebanyak 1000 unit.
Gabungan tenaga kerja dan modal untuk
menghasilkan 1000 unit Produksi.
Gabungan
|
Tenaga kerja (unit)
|
Modal
|
A
|
1
|
6
|
B
|
2
|
3
|
C
|
3
|
2
|
D
|
6
|
1
|
GAMBAR
9.2
Kurva Produksi Sama
6-------- A
IQ³=4000
3----------------------- B
IQ²=3000
2 ------------------------------------- C
IQ¹=2000
1------------------------------------------------------------------ D
IQ=1000
0
1 2 3 6
Tenaga
Kerja
Gabungam A
menunjukan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan
produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukan bahwa yang diperlukan
adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit
modal. Gabungan C menunjukan yang
diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D
menunjukan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.
Kurva IQ dalam Gambar 9.2. dibuat
berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam Tabel 9.2. kurva
tersebut dinamakan kurva produksi sama
atau isoquant. Ia menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi
tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000
unit. Disamping didapati kurva IQ1, IQ2 dan IQ3 yang terletak diatas kurva IQ.
Ketiga-tiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang
berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit dan 4000 unit
(semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang
ditunjukan). Masing-masing kurva yang
baru tersebut menunjukan
gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan
tingkat produksi yang ditunjukannya.
GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST)
Untuk membuat analisis mengenai peminimuman
biaya produksi perlulah dibuat garis
biaya sama atau isocost.
Berdasarkan contoh, upah tenaga kerja adalah
Rp. 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp. 20000; sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah
Rp. 80000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukan
gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan
menggunakan Rp. 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah
seperti yang dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk
memperoleh “modal’ saja akan memperoleh 80000/20000 =4 unit 80000/10000 = 8
unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukan dan ssebanyak Rp. 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal
dan 4 pekerja. Garis biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, da TC3. garis-garis itu menunjukan garis biaya sama
apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100000, Rp. 120000 dan 140000.
Garis Biaya Sama
7
6
5
4
2
----------------
0 4 8 10
12 14
Memaksimumkan produksi
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan
dalam (1) dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal
adalah Rp. 15000, upah tenaga kerja adalah Rp. 10000, dan biaya yang disediakan
oleh produsen adalah Rp. 300000. Dengan uang sebanyak Rp.300000 produsen dapat
sekiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja memperoleh 20 unit modal
atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja
dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia.
Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi
yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva
produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan. dengan
garis TC2 yaitu A, B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di
kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat
produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E
akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.
300000. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.
20
A
C
14
Q E
12 IQ²=2500
D
IQ¹=2000
8 P
R B IQ=1500
TC TC¹ TC²
0 9 12 21 30
Tenaga kerja
Meminimumkan
Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan
dalam (2) perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang akan dicapai.
Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Dalam gambar 9,4
keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa
kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik,
yaitu titik A, B, Q, R dan P. titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan
tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi
sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang
akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah
gabungan yang ditunjukan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang
paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva
produksi sama IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang
paliang minimum untuk menghasilkan 1500
unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan
biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 210000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar