Rabu, 06 Februari 2013

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN


2. BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN

Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaitu: Perusahaan perorangan, firma dan perseroan terbatas. Disamping itu ada pula perusahaan negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi.Uraian dalam bagian ini secara ringkas menerangkan ciri-ciri dari berbagai bentuk perusahaan tersebut.

2.1  PERUSAHAAN PERORANGAN

Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang paling banyak jumlahnya dalam setiap perekonomian.Tetapi sumbangannya dalam keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak terlalu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya. Contoh-contoh dari perusahaan yang seperti itu adalah penjual sate, restoran,toko kelontong dan toko makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan perseorangan adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut dan dapat melakukan apapun tindakan yang dianggapnya akan menguntungkan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk memperoleh pinjaman

2.2 PERUSAHAAN PERKONGSIAN ATAU FIRMA
Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka bersepakat untuk secara bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama.Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Adakalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga-lembaga keuangan. Disamping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama didalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan.

2.3  PERSEROAN TERBATAS

Dari segi jumlah produksi dan hasil yang dilakukannya,organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Perusahaan-perusahaan besar kebanyakan berbentuk perseroan terbatas. Kebaikan yang terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham. Suatu bentuk surat berharga yang menyatakan bahwa pemegangnya adalah menjadi salah seorang pemilik perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Dengan mengeluarkan saham-saham perusahaan dan menjualnya kepada masyarakat, perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar yang diingini.
2.4 BENTUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN
2.4.1 PerusahaanMilik Negara
Perusahaan lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya perusahaan negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara dimiliki pemerintah. Dengan demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Di hampir setiap negara perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat : seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan radio dan televisi, jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan.
2.4.2 Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis : Koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada anggota. Keuntungan dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi produksi berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Dan koperasi kredit adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya dengan tingkat bunga kredit yang relatif rendah.

TUJUAN PERUSAHAAN ; MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting  dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah  “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
 Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum.

CARA MENCAPI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUGAN
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.  Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.

Fungsi Produksi
Hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi froduksi. Faktor-faktor produksi seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan (tanah,modal dan keahlian keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan diantara  faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG.
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu : jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. Didalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat memproduksi lainnya, dan bangunan perusahaan.
Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan.Didalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar. Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang dapat diproduksi, dan teknologi produksi ditingkatkan.

FUNGSI PRODUKSI   
Telah dinyatakan sebelum ini bahwa fungsi produksi menunjukan sifat hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah  input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus,yaitu seperti yang berikut :

Q = f ( K, L, R, T )

Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q  Jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja,jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tersebut.
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisanya kepada dua  pendekatan berikut :
. Treori produksi dengan satu faktor berubah.
. Teori produksi dengan dua faktor berubah.





TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH.

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang  hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan suatu yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari teori produksi. Hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut.  Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi  yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi  seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin  lambat dan akahirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.
Dalam tabel  9.1  dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukan bahwa produksi total yang ditunjukan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai  tahap pertama. Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang kebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah.








TABEL 9.1
Hubungan Jumlah Tenaga Kerja Dan Jumlah Produksi.

Tanah
(hektar)

(1)
TenagaKerja (orang)

(2)
Produksi Total (unit)

(3)
Produksi Marjinal

(4)
Produksi rata-rata (unit)

(5)
Tahap

(unit)
(6)

1
1
1

1
2
3

150
400
810

150
250
410

150
200
270



PERTAMA


1
1
1
1
1

4
5
6
7
8

1080
1290
1440
1505
1520

270
210
150
65
15

270
258
240
215
180

KEDUA

1
1

9
10

1440
1300

-60
-140

160
130

KETIGA



PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARJINAL

Kolom (4) menunjukan nilai produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan  satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal ( MP)  dapat dihitung dengan menggunakan persaman berikut;

     Δ TP
MP  =                  
                              Δ L
   

Sebagai contoh perhitungan, perhatikan keadaan yang berlaku apabila tenaga kerja bertambah dari  4  menjadi  5  orang. Tabel  9.1 menunjukan bahwa produksi bertambah dari 1080 menjadi 1290 (lihat kolom 3 ), yaitu pertambahan sebayak 210 ( ditunjukan dalam kolom 4 ). Maka produksi marjinal adalah  : 210/1 = 210. Pada tahap pertama  produksi marjinal selalu menjadi bertambah besar. Produksi marjinal adalah 250 pada waktu tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2, dan produksi marjinal meningkat sebanyak  410 apabila pekerja  bertambah dari 2 menjadi 3. Pada tahap kedua produksi marjinal semakin menurun  besarnya. Ini berarti hukum hasil lebih yang semakin berkurang mulai berlaku semenjak permulaan tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi marjinal adalah negative.

Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja ditunjukan dalam kolom (5). Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
                
                    TP
P  =   
                 L


Ketika tenaga kerja yang digunakan adalah 2 orang, produksi total adalah 400. Dengan demikian produkski rata-rata adalah: 400/2 = 200. Angka-angka dalam kolom (5) menunjukan bahwa dalam tahap pertama jumlah produksi rata-rata semakin bertambah besar. Apabila 2 pekerja saja digunakan, seperti telah ditunjukan di atas, produksi rata-rata hanya 200. Produksi rata-rata mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja adalah 3 dan 4, yaitu pada permulaan tahap kedua (atau pada batas tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi rata-rata yang paling tinggi ini adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata-rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.


KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARJINAL.

Hubungan-hubungan yang baru saja diterangkan diaas antara produksi total, produksi rata-rata dan produksi marjinal dapat digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukan dalam  Gambar  9. Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukan hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentuk TP cekung ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti tenaga kerja masih kekurangan kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain (dalam contoh faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan seperti itu produksi marjial bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva  MP ( yaitu kurva produksi marjinal) yang menaik.

Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal


 


              520 ----------------------------------------------------------------------------


.

                                      



               410-----------------------
                                                                                                   
               270---------------------------------
                                

                 0
                                                        3            4                                            8
                                    
                                                                                                           
Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan  oleh (i) kurva produksi marjial (kurva MP) yang menurun, dan (ii) kurva produksi total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung keatas.
Sebelum  tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas atau horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marjinal memotong  kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun ke bawah yang menggambarkan  bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan di antara kurva  MP dan Kurva AP menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai  tingkat yang paling tinggi.
Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan. Pada tinggkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negatif. Kurva produksi total  (TP) mulai menurun pada tingkat ini. Yang menggambarkan bawa produksi total semakin berkurang apabial lebihbanyak tenaga kerja yang digunakan. Keadaan dalam tahap ini menunjukan bahwa tenaga kerja yang digunakn adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.


KURVA PRODUKSI SAMA  (ISOQUANT)

Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 nit. Untuk memproduksikan arang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat dipertukarkan.Digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modalyang akan menghasilkan sebanyak 1000 unit.

Gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1000 unit Produksi.

Gabungan
Tenaga kerja (unit)
Modal
A
1
6
B
2
3
C
3
2
D
6
1


GAMBAR 9.2
Kurva Produksi Sama


 


         6-------- A


                                                                                                             
                                                                                                         IQ³=4000
          3----------------------- B                                                              
                                                                                                       IQ²=3000 
          2 ------------------------------------- C                                        
                                                                                                        IQ¹=2000
          1------------------------------------------------------------------ D
                                                                                                                IQ=1000
          0                                                                           
                        1               2              3                                     6
                                                                                    Tenaga Kerja  

Gabungam A menunjukan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja  dan 3 unit modal. Gabungan  C menunjukan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.
         Kurva IQ dalam Gambar 9.2. dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam Tabel 9.2. kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Disamping didapati kurva IQ1, IQ2 dan IQ3 yang terletak diatas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukan).  Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukannya.

GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST)
Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Berdasarkan contoh, upah tenaga kerja adalah  Rp. 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp. 20000;  sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah
Rp. 80000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp. 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal’ saja akan memperoleh 80000/20000 =4 unit 80000/10000 = 8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukan dan ssebanyak Rp. 80000  dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Garis biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, da TC3.  garis-garis itu menunjukan garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100000, Rp. 120000 dan 140000.











Garis Biaya Sama    
7

6

5
 
4


 
2    ----------------




 
0                        4                      8         10        12        14                   
           
           
Memaksimumkan produksi

Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam (1) dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp. 15000, upah tenaga kerja adalah Rp. 10000, dan biaya yang disediakan oleh produsen adalah Rp. 300000. Dengan uang sebanyak Rp.300000 produsen dapat sekiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan. dengan garis TC2 yaitu A, B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp. 300000. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.

                                                                                                                     








 
20

                   A 
                                   
                                 C
14                   
                          Q                     E                                                       
12                                                                                                              IQ²=2500

                                                                   D                                                   IQ¹=2000
8                                  P         
                                                                R                B                                      IQ=1500

                                                                    TC           TC¹              TC²

0                                    9          12                     21                           30
Tenaga kerja


Meminimumkan Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam (2) perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Dalam gambar 9,4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, Q, R dan P. titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paliang minimum untuk menghasilkan  1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 210000.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar